Cerita Kemping di Lapangan Dayeuh Manggung Garut - Max Ikhsan
Advertisement
Advertisement

Cerita Kemping di Lapangan Dayeuh Manggung Garut

max ikhsan

Pada artikel ini, saya ingin sedikit berbagi cerita mengenai pengalaman saya ketika melaksanakan kegiatan rutin tahunan PERJUSAMI (perkemahan juma't sabtu. minggu) yang dilaksanakan di lapangan Dayeuh Manggung, Garut.

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia baru saja lepas dari jeratan viros Covid-19. Itu sebabnya dari tahun 2019, baru pada tahun 2022 inilah saya bisa merasakan serunya kemping lagi.

Saya ingat betul tahun terakhir saya kemping adalah tahun 2019 sebelum adanya pandemi. Dan saat itu pula saya kemping dilapangan ini. Jika Anda penasaran dengan dokumentasinya maka silahkan masuk ke artikel tempat kemping pilihan di Garut yang cocok untuk pemula.

Perbedaan kemping pada tahun ini dan tahun 2019 cukup banyak. Namun ada dua hal yang paling menarik yang akan saya ceritakan dalam artikel kali ini. Pertama adalah sesuatu cerita yang agak mistis, dan yang kedua adalah masalah cuaca.

Ok jadi kita langsung masuk saja kecerita yang pertama.


Pengalaman Mistis

Hari pertama kemping, saat masuk sore hari setelah adzan maghrib saya masih duduk ditenda saya. Biasalah, sedang menikmati kopi sambil ngerokok ditemani rincik hujan tipis yang membuat suasana kemping itu dapet banget.

Nah saat ngeroko, saya memang suka buang asap roko ke atas. Oleh karena itu otomatis kepala saya ikut melihat ke atas. Anehnya secara tidak sengaja saya melihat segumpal api berjalan dengan cepat disebrang lapangan. Namun sayangnya sebelum saya berhasil merekam momen tersebut apinya lebih cepat menghilang.

Saat itu ada perasaan heran dan takut, namun saya lebih berpositif thinking saja. Mungkin gumpalan api tersebut memang berasal dari makhluk yang menunggu disana. Dan saya meyakinkan bahwa dia tidak akan mengganggu siapapun ketika saya atau orang lain tidak mengganggunya.

Sekitar jam 9 malam, saya dikejutkan dengan suara tangisan. Saya kira itu berasal dari belakang tenda saya, karena dibelakang tenda saya tepat ada pohon besar menjulang tinggi. Tapi setelah saya keluar tenda dan mencari tau, ternyata suara tangisan tersebut datang dari salah satu tenda siswi yang cukup dekat dengan tenda saya (panitia). 

Saat saya cek ternyata ada salah satu anak siswi yang menangis histeris. Saat saya tanya kenapa, teman-temannyan menjawab bahwa dia memang sensitif dan terkadang bisa melihat makhluk lain seperti jin.

Saat itu saya cukup bingung harus meminta bantuan sama siapa. Beruntungnya ada teman sesama panitia yang lewat dan beliau memang bisa menyembuhkan orang-orang yang histeris akibat melihat hal-hal goib.

Setelah anak tersebut sadar, saya juga agak sedikit takut. Pasalnya tenda saya terpisah cukup jauh dari panitia lain. Hal itu sengaja saya lakukan karena saya ingin menikmati kemping tersebut tanpa terlalu banyak kebisingan yang malah membuat suasana kemping menjadi hancur. 

Namun terkadang ada perasaan was-was karena memang tenda saya berada disisi ujung yang merupakan sisi untuk menjaga aktifitas siswa-siswi agar tidak keluar sembarangan menembus pagar yang telah dibuat dengan tali rapia.

Meski perasaan takut sempat muncul, namun pada dasarnya saya memang ingin menikmati kemping tersebut dengan penuh keheningan, tidak terlalu bising dan ditemani cuaca yang sealami mungkin. Sehingga saya tetap bertahan ditenda paling sisi dan ujung hingga hari minggu atau hari terakhir perkemahan.


Pengalaman Yang Akan Terus Diingat

max ikhsan

Pada perkemahan jumat, sabtu, minggu (PERJUSAMI) tahun 2022 kali ini saya memiliki sebuah kejadian yang tidak akan pernah saya lupakan, yaitu ketika tiba-tiba hujan turun sangat lebat yang mengakibatkan banyak tenda siswa-siswi bocor.

Saat hujan besar tersebut turun, semua siswa dan siswi di evakuasi kedalam gedung yang telah disiapkan sebelumnya. Namun, saya tetap bertahan dalam tenda sembari berharap tenda saya tidak tembus hujan atau rembes dari bawah.

Saat itu hujan sangat lebat, saya pun cukup panik ketika mulai melihat ada rembesan air pada sisi tenda. Namun beruntung hujan tidak berlangsung terlalu lama, sehingga tenda saya tidak kebanjiran seperti tenda orang lain.

 

Nah mungkin hanya itu saja yang bisa saya bagikan pada artikel ini. Semoga ada hal positif yang bisa Anda mabil dari cerita dan pengalaman saya ini, kalau pun ada hal negatif maka jangan ditiru atau cukup di skip saja.

Ikut diskusi
Tutup diskusi
Berkomentarlah dengan bijak dan sopan!
# Silahkan tulis pesan di kolom komentar.
# Pesan akan dibalas saat saya online.
# Komentar spam tidak dipublikasikan.

Posting Komentar