Memberi 10 Ribu, dibalas 100 Ribu | Pengalaman Sedekah - Max Ikhsan
Advertisement
Advertisement

Memberi 10 Ribu, dibalas 100 Ribu | Pengalaman Sedekah

sedekah

Apa anda seseorang yang beragama Islam seperti saya, jika iya maka anda pasti pernah bersedekah kepada orang lain yang memiliki kekurangan materi atau bersedekah kepada anak yatim.

Tujuan dari sedekah adalah memberikan sebagian rizki yang kita dapatkan kepada orang lain, karena dalam ajaran agama Islam pada dasarnya setiap rizki yang kita dapatkan itu terdapat rezeki orang lain.

Tujuan dari sedekah juga adalah mencari ridho Allah S.W.T, yang mana dalam agama Islam diajarkan bahwa bersedekah dengan penuh keikhlasan maka sudah pasti Allah S.W.T akan menggantinya berlipat-lipat.

Dalam artikel kali ini, saya ingin berbagi pengalaman saya dalam hal yang berkaitan dengan sedekah yang baru saya alami beberapa waktu kebelakang sebelum artikel ini dibuat.

Berkah Bersedekah

Saya adalah seorang Blogger, Youtuber dan juga seorang pegawai honorer di sebuah sekolah menengah atas. Alhamdulillah sampai saat ini dari ngeblog di www.maxikhsan.my.id dan nge-vlog di channel youtube Max Ikhsan, saya belum pernah gajian sama sekali.

Jadi untuk anda yang membaca artikel ini, maka saya harap anda mau memberikan support kepada saya dengan cara selalu ikuti blog saya ini, dan juga subscribe channel Max Ikhsan.

Meski saya belum pernah gajian dari nge-blog dan nge-vlog, namun alhamdulillah saya masih diberikan rezeki oleh Allah S.W.T lewat bekerja di sebuah lembaga pendidikan.

Kembali ke topik pembahasan, jadi gaji saya kurang lebih adalah 1 juta rupiah per bulan. Nah entah kenapa uang gaji tersebut rasanya mudah sekali habis dan tak membekas. 

Tapi tetap masuk akal sih karena uang 1 juta pada saat ini terasa mudah habis karena hampir semua bahan pangan naik, jadi mungkin itu hanya perasaan saya saja.

Setelah beberapa kali ingat bahwa hampir setiap bulan dari gaji yang saya terima itu tidak pernah saya sedekehkan, maka saya niatkan dalam hati untuk mulai bersedekah kepada anak yatim.

Jadi sebenarnya saya bukan tidak mau bersedekah, namun kadang saya sudah terpikir ingin sedekah, tapi karena kesibukan jadi malah lupa dan malah akhirnya tidak jadi sedekah.

Kira-kira beberapa hari yang lalu sebelum artikel ini saya buat, saya menemukan sebuah hal yang luar biasa yang membuat saya lebih yakin bahwa bersedekah itu benar-benar berkah dan akan dibalas berlipat-lipat oleh Allah S.W.T.

Saat itu saya sedang bekerja, dalam dompet saya ada uang sekitar 230 ribu rupiah yang saya kumpulkan untuk membayar cicilan HP. Ketika itu saya memang sudah berniat didalam hati untuk bersedekah kepada anak yatim.

Saat saya bertemu dengan anak yatim tersebut, saya langsung panggil anak itu dan berkata "neng, ini bapak ada rezeki sedikit, lumayan untuk jajan". Saat itu uang yang saya berikan hanya 10 ribu rupiah, namun meski nominalnya kecil saya tetap merasa lega karena sudah bisa menyisihkan sebagian rezeki saya untuk bersedekah terhadap anak tersebut.

Tidak lama setelah saya memberikan sedekah kepada anak yatim tersebut saya dipanggil oleh atasan saya. Kita ngobrol panjang lebar dan asik sambil ngopi, tiba-tiba salah satu rekan kerja saya datang dan berkata "ini pak, nagih terus sama saya", Padahal saya tidak sedang menangih dia yang ikut nyicil barang di akun olshop saya.

Seketika atasan saya langsung menarik dompet dari celananya dan berkata nih untuk kamu (untuk saya). Saat itu nominal yang diberikan adalah 100 ribu rupiah. Saya berkata terimakasih pak, Alhamdulillah saya sudah punya untuk susu hamil istri saya.

Dari sana saya sadar bahwa Allah S.W.T sedang memperlihatkan bahwa bersedekah dengan penuh keikhlasan itu akan benar-benar diganti dengan belipat ganda, dan saya pun mulai saat itu selalu mengingatkan diri untuk selalu menyisihkan uang gaji saya untuk bersedekah.

Tujuannya bukan untuk mencari ganti yang lebih besar, namun lebih mencari ridho Allah S.W.T. Saya selalu memberikan peringatan kepada hati saya bahwa jangan pernah ada rasa ingin bersedekah karena ingin langsung diganti oleh Allah S.W.T dengan nominal yang lebih besar.

Saya hanya menanamkan pemikiran dalam hati saya bahwa dalam rizki yang saya terima ada juga rizki orang lain yang wajib kita berikan kepada yang hak nya.

Catatan Dalam Bersedekah

Cerita yang saya kemas dalam artikel ini adalah 100% pengalaman pribadi saya (admin www.maxikhsan.my.id). 

Yang perlu anda catat dan ambil hikmahnya dari pengalaman saya ini adalah bahwa kita harus menyadari bahwa setiap rejeki yang kita dapatkan itu ada hak atau rejeki orang lain, itulah mengapa dalam agama Islam, kita diajarkan bahwa kita harus bersedekah.

Hal kedua yang perlu anda catat adalah jika anda ingin bersedekah maka anda harus mencari orang yang tepat untuk anda sedekahi. Orang yang wajib anda berikan sedekah diantaranya adalah orang tua jompo, anak yatim, orang kurang mampu dan orang lainnya yang membutuhkan.

Hal ketiga yang perlu anda catat dan garis bawahi adalah sedekah itu tidak perlu nominal karena sedekah itu bisa berupa uang atau barang. Jadi jangan berpatokan sedekah itu harus dengan uang besar, dengan tanah yang luas, dengan motor atau dengan mobil.

Cukup bersedekah semampu kita saja, toh yang kita kejar adalah ridho Allah S.W.T, dan insyaallah apabila sedekah yang kita berikan tepat sasaran, maka Allah akan memberikan kita keberkahan yang lebih banyak lagi.

Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi motivasi bagi kita untuk selalu ingat bahwa rizki yang kita dapatkan itu tidak semua menjadi hak kita, ada rejeki orang lain disana yang wajib kita berikan dengan cara mensedekahkannya.

Ikut diskusi
Tutup diskusi
Berkomentarlah dengan bijak dan sopan!
# Silahkan tulis pesan di kolom komentar.
# Pesan akan dibalas saat saya online.
# Komentar spam tidak dipublikasikan.

Posting Komentar