Pelajaran Penting Dari Pengalaman Pertama Merakit PC - Max Ikhsan
Advertisement
Advertisement

Pelajaran Penting Dari Pengalaman Pertama Merakit PC

rakit pc
Merakit PC

Hai guys, dalam artikel ini saya mau berbagi cerita tentang pentingnya pelajaran yang diambil dari sebuah pengalaman, khususnya pengalaman pertama saya dalam merkit PC.

Jadi saya itu adalah seorang pencinta PC. Dari sejak sekolah di SMA, saya sudah memiliki keinginan untuk bisa merakit PC sendiri. Namun karena saat itu saya masih belum kerja, jadi saya harus menunggu sampai saya lulus SMA agar bisa bekerja dan bisa membeli PC idaman saya.

Nah salah satu poin positif yang saya lakukan saat masih sekolah adalah selalu berusaha dekat dengan guru TIK. Itu saya lakukan karena agar bisa mendapatkan ilmu komputer yang lebih banyak, dan bisa juga mempraktekannya di lab komputer.

Sekitar awal tahun 2012 setelah saya lulus SMA, saya coba mengumpulkan uang dari hasil kerja sedikit-sedikit. Ditambah minta dari orang tua saya sebagian, karena saat itu PC idaman saya terbilang cukup wah.

Saat itu spesifikasi PC yang saya idam-idamkan adalah sebuah komputer yang terbaru dengan segala fitur-fiturnya yang lebih canggih jika dibandingkan dengan komputer lama.

Eitt, tapi tunggu dulu. Spesifikasi PC yang saya idam-idamkan tersebut adalah hasil racikan saya yang seorang awam saat itu.

Berikut ini spesifikasi komputer pertama saya.

1 Processor : Intel Core i3 3240 Rp 1.600.000 -+
2 Motherboard : Asrock H61-M DGS Rp 700.000 -+
3 RAM : 8GB Rp 400.000 -+
4 Hard Disk : Segate 500GB Rp 600.000 -+
5 Power Supply : Corsair VS450 Rp 650.000 -+
6 VGA : Sapphire Radeon HD6670 Rp 750.000 -+
7 Cassing : Dazumba D-Vito Rp 600.000 -+
8 Monitor : LG 16inc Wide Rp 1.000.000 -+

Jumlah Total Rp 6.300.000

Komponen dalam tabel tersebut tidak saya tulis selangkapnya. Sebenarnya masih banyak jumlah pengeluaran yang tidak saya sebutkan seperti membeli kabel SATA, DVD Room, keyboard, mouse dan yang lainnya.

Namun perkiraan saya, sampai tahun 2020 saya sudah menghabiskan 10 juta untuk melengkapi PC dambaan saya tersebut. Mulai dari membeli VGA yang lebih bagus, Membeli Condenser, membeli headset gaming, dan membeli yang lainnya.

Apakah spesifikasi tersebut worth it, dengan harga yang terbilang mahal untuk kaum kere hore seperti saya?

Jawabannya adalah TIDAK. 

Salah satu kesalahan yang saya lakukan ketika ingin merakit PC saya tersebut adalah tidak melakukan komparasi dengan spesifikasi lain. Yah tapi tidak apalah, namanya juga saat itu saya masih awam. Jadi masih bisa dimaklumi kalau ya salah membuat racikan spesifikasi.

Nah ketahuan salahnya saya itu ketika saya menjual PC pertama tersebut ke seseorang dengan harga Rp.2.000.000 saja. Saat itu saya akan menghadapi sebuah acara yang cukup besar dan membutuhkan biaya yang besar pula, yang akhirnya mau tidak mau saya harus menjual PC tersebut.

Bayangkan ketika saya harus kehilangan Rp.8.000.000, nyesek asli saat itu. Sebenarnya dari pada dijual mending saya pakai saja sampai rusak. Yah tapi apalah dikata mungkin dengan menjual PC tersebut saya bisa mendapatkan PC yang lebih bagus.

Setelah saya jual PC tersebut dan sudah melaksanakan acara besarnya, saya berinisiatif untuk ngumpulin lagi hardware-hardware second yang harganya murah meriah. Yah tujuannya juga cuma untuk ngeblog, ngedit foto dan video, serta main game-game ringan.

Spesifikasi rakitan PC kedua saya adalah sebagai berikut.

1 Processor : Core 2 Quad Q8400 Rp 120.000 -+
2 Motherboard : ESC Buildup LGA 775 Rp 180.000 -+
3 RAM : 8GB Rp 380.000 -+
4 Hard Disk 2nd : Segate 500GB Rp 125.000 -+
5 Power Supply : Korea 600 Rp 220.000 -+
6 VGA 2nd : GTX 560Ti Rp 580.000 -+
7 Cassing : Custom Rp 20.000 -+
8 Monitor : LG 19inc Wide Rp Minjem Temen -+

Jumlah Total Rp 1.625.000

Semua hardware dari spesifikasi PC kedua saya tersebut saya beli secara online disalah satu toko online terbesar di Indonesia.

Setelah saya rakit PC ini kok malah jauh banget rasanya dengan PC pertama saya yang harganya sekitar Rp.7.000.000. Dengan Spesifikasi PC saya saat ini kok main game jadi lebih enak, bahkan main game android pake emulator seberat bluestack juga lancar jaya.

Dari sana saya menyadari bahwa meski harga PC kedua ini murah, namun performa dari PC ini lebih baik dari pada PC pertama saya yang harganya sekitar Rp.7000.000.

Nah pelajaran penting yang bisa saya dan kamu ambil dari pengalaman ini adalah kita harus rajin mencari informasi terlebih dahulu sebelum melakukan apapun.

Salah satunya jika kamu berniat merakit PC. Carilah terlebih dahulu referensi baik itu di google, di youtube, atau menanyakan langusung pada ahlinya.

Jadikan pengalaman saya ini sebuah pelajaran bahwa tidak semua barang baru itu bagus, dan tidak semua barang second itu jelek. Jika dibahas sedikit lebih mendalam, perbedaan processor Core i3 3240 dan Core 2 Quad Q8400 terletak pada generasinya.

Core i3 3240 datang saat itu dengan teknologi terbarunya di socket LGA 1155, sedangkan Core 2 Quad Q8400 adalah processor generasi lama yang masih menggunakan socket LGA 775.

Namun jangan tergiur dulu guys. Ternyata Core i3 3240 hanya memiliki 2 core dan 2 thread. Sedangkan COre 2 Quad Q8400 memiliki 4 core dan 4 thread. Jadi dipastikan dari performanya saja pasti Core 2 Quad Q8400 sudah menang.

Bodohnya saya saat itu adalah tidak mencari referensi terlebih dahulu. Hmm tapi tidak apa-apa, ambil hikmahnya saja. Sekarang saya jauh lebih paham tentang cara meracik komputer yang tepat.

Alhamdulilah dari pengalaman itu saya sudah mendapatkan penghasilan dari jasa rakit PC. Jika ditotalkan jumlah PC yang sudah saya rakit mungkin sekitar 70 PC.

Semoga artikel pengalaman rakit komputer atau PC saya ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi bagi kamu yang mau merakit PC.

Ikut diskusi
Tutup diskusi
Berkomentarlah dengan bijak dan sopan!
# Silahkan tulis pesan di kolom komentar.
# Pesan akan dibalas saat saya online.
# Komentar spam tidak dipublikasikan.

Posting Komentar